Salam merdeka, sekali merdeka tetap merdeka...., salam sehat dan tetap bersemangat kali ini kita ber-SOTA-ria di YBJ/JI-058 Gunung Gembes berada di titik koordinat yaitu Latitude: -7.9638, Longitude: 111.2564 dan pada QTH Locator di OI52pa dengan ketinggian kurang lebih 1225 mdpl, Gunung Gembes merupakan daerah sebelah utara dari kota Pacitan, yaitu di Desa Bangunsari, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Merupakan Gunung yang dalam pengawasan
pihak Perhutani di areal hutan pinus dan bekerja sama dengan penduduk di kaki
Gunung Gembes olah lahan sebagian ditanami dengan rumput pakan ternak di bawah
pohon pinus, serta resapan air dikala musim penghujan, di Gunung Gembes pernah
juga terjadi puting beliung mengakibatkan banyak pohon pinus yang tumbang
tetapi sudah mulai ditanami kembali waktu ada proyek penanaman hutan lindung dan
reboisasi.
Sebelum naik ke summits
bertepatan dengan acara SLEMAN VHF QSO
PARTY dikesempatan kali ini saya YD3AXD
berpartisipasi walaupun hanya berpartisipasi dan mohon maaf ya OM YB2YEN (OM Nug) dan YB2XDU (OM Ibnu) cuman dapat dikit
stationnya dan nantikan e-QSL card bersama sekedar coretan di SLEMAN VHF QSO PARTY yang akan
datang.
Briefing dan doa bersama sebelum summits kita lakukan mengharap kelancaran pada summits ini, team kami berjumlah 9 orang yaitu YD3CNH, YD3AXD, YC3EQN, YG3DST, YG3EBD, YD3BLA, YD3BLB, YD3BLG dan YD3BLW mengenalkan SOTA pada mereka anggota-anggota muda dan langsung mempraktekkan di lapangan bagaimana cara mencari titik koordinat SOTA, setting antenna, peralatan yang di bawa pada saat SOTA, cara memasukan log station yang berpartisipasi dengan harapan regenerasi di masa yang akan datang dari Team SOTA ORLOK Pacitan. Rekan-rekan muda sangat semangat dalam kegiatan SOTA ini canda dan tawa mengiringi perjalanan kami ke puncak Gunung Gembes, karena terlalu bersemangat YC3EQN yang selalu hadir dibelakang layar team SOTA terpeleset di perjalanan dan sempat diabadikan YD3CNH, ” lha piye to met kok iso bobok (gimana to met, kok bisa jatuh)” lik joko bertanya, “ hhhh... lemae gembur (hhhh... tanahnya gembur)” jawab lik memet di ikuti ketawa bareng kita bersama.
Kontur tanah di Gunung Gembes memang gembur dan sangat bagus buat pertanian membuat hamparan hijau rumput di bawah pohon pinus sangat subur, YG3EBD (Kang Parlin) adalah rekan amatir yang rumahnya berada di kaki Gunung Gembes bercerita bahwa di Gunung Gembes ini penuh dengan misteri dan pantangan yaitu jangan mengambil buah-buahan yang ada di Gunung Gembes karena bisa berakibat fatal banyak kejadian hilang rekan-rekan pendaki yang hilang akibat mengambil buah-buahan yang katanya ada di gunung Gembes, ada juga tentang hilangnya seorang bos tambang emas yang mencoba menambang secara ilegal di gunung Gembes yang sampai sekarang tidak diketemukan keberadaanya.
Memang secara
ilmiah gunung Gembes ada kandungan emasnya lewat tesis dan studi lapangan rekan-rekan
dari UGM Jogjakarta (http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/42918) “Struktur geologi yang berkembang berupa sesar-sesar mendatar dengan arab
pergeseran yang berbeda beda. Alterasi hidroterrnal yang terjadi dibagi menjadi
3 diantaranya : (1) Alterasi si lisifikasi yang dicirikan dengan himpunan
mineral kuarsa-kalsedon-pirit. (2) Alterasi argilik lanjut dengan himpunan
mineral kaolinit, dickit, kuarsa dan alunit. (3) Alterasi argilik d gan
himpunan mineral monmorilonit, kaolinit, dickit, dan kuarsa. (4) Alterasi
propilitik dengan himpunan mineral klorit, epidot karbonat dan kuarsa.
Mineralisasi bijih yang terbentuk meliputi mineral sulfida, dan oksida.
Pembentukan mineralisasi dibagi menjadi 2 tahap yaitu :I). Mineralisasi
hipogen, ditandai dengan pembentukkan pirit, kalkopirit, sfalerit dan galena,
yang terbentuk pada temperatur 200-300°C, dimana hubungan antar mineral
tersebut terbentuk secara tumpang tindih dan berurutan. (2). pengkayaan
supergen, dengan ditandai hadimya sulfida supergen, seperti hematit pada
temperatur lebih rendah dari 150°C. Tahapan ini terbentuk karena proses
oksidasi. Analisa data geokimia batuan daerah penelitian didapatkan jenis
batuan andesit dan dasit. Dimana batuan tersebut mempunyai afinitas
calc-alkaline, yang terbentuk pada tatanan tektonik busur vulkanik (volcanic
arc). Kondisi fi sik-kimia endapan di daerah penelitian terbentuk pad a
temperatur 224-227°C, salinitas 0,5-0, 7 % berat NaCI equivalent. Berdasarkan
tekstur kuarsa yang dihubungkan pada model Buchanan, 1981 maka endapan berada
pada zona mineralisasi di zona chalcedonic superzone dan crustiform-co/loform
superzone “,serta Secara geografis daerah pemetaan terletak pada 7056’02” LS -
7059’53” LS dan 111011’54” BT - 111016’50” BT dimana 0 dihitung dari Greenwich
atau terletak pada posisi Grid UTM antara 522000-531000 dan antara 9116000-9123000.
Daerah pemetaan tercantum dalam lembar peta Geologi Ponorogo sheet 1508-1 dan
lembar peta Geologi Pacitan sheet 1507-4 dengan skala peta 1 : 100.000 dan
dalam lembar peta Grid UTM 1508-112 dan 1508-121 dengan skala peta 1 : 25.000.
Sedangkan secara administratif daerah pemetaan terletak di daerah Jeruk,
Kecamatan Bandar dan Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur.
Dengan luas daerah pemetaan 9 km x 7 km (63 km2). Alterasi pada daerah pemetaan
dibagi menjadi 13 zona alterasi hidrothermal yang meliputi : zona
Caolin-Silica-Caly-Pyrite, Caolin-Silica-Chlorite-Clay-Pyrite, ChloriteClay,
Chlorite-Clay-Pyrite, Silica-Caolin-Clay-Pyrite, Silica-Caolin-Clay-Serisit,
SilicaCaolin-Clay-Serisit-Pyrite, Silica-Chlorite-Clay,
Silica-Chlorite-Clay-Pyrite, Silica-Clay, Silica-Clay-Pyrite,
Silica-Clay-Caolin-Chlorite-Pyrite dan Silica-Clay-Serisit-Pyrite. Sedangkan
mineralisasi pada daerah pemetaan dengan Tipe Epithermal Low-Sulphydation Vein
System yang berasosiasi dengan veinlet atau vein kuarsa yang terdiri dari 3
jalur yaitu : Jalur Watukrucuk-Kepel (panjang 1,4 km, lebar rata-rata 9,3 m dan
dengan kadar rata-rata Au (http://library.itats.ac.id//index.php?p=show_detail&id=7664) tapi oleh masyarakat belum diperkenankan
untuk di exploitasi, mengingat Gunung Gembes adalah resapan air dikala musim
penghujan.
Target pukul 10.00 WIB kita sudah siap memancar tetapi
karena medan tanjakan dan beban yang kami bawa lumayan berat lepas sudah target
waktu tersebut, dengan semangat kami terus menapakkan kaki kami selangkah demi
selangkah untuk sampai di titik summits.
Sampai di titik summits kami
bersama-sama setting antenna baik di 2 meter band maupun di 40 meter band. Tidak membutuhkab waktu yang lama untuk setting antenna karena team sudah terbiasa bongkar pasang
antenna di titik-titik summits. Bertepatan hari ini tanggal 17 Agustus 2021
yang merupakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 kami
mengadakan Upacara
Pengibaran
Sang
Saka
Merah
Putih
di summits, tak terasa air mata menetes waktu menyayikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diiringi
sang saka yang naik sedikit demi sedikit di pohon yang kami jadikan sebagai
tiang bendera, terbayang di benak kami para pejuang dengan gagah berani
bertempur di medan laga berkorban jiwa
dan raga demi kemerdekaan ibu pertiwi tercinta.
Setelah selesai melakukan upacara bendera kami siap siap mengudara di 2 meter band maupun di 40 meter band di 2 meter band YD3AXD (Nurul Burhan) dan di 40 meter band YD3CNH, panggilan berlangsung dengan lancar serta tidak bertumpuk tumpuk sehingga kami bisa me logsheet dan meresponnya dengan sempurna.

Sebagai rasa terimakasih kami
team SOTA ORLOK Pacitan membuatkan e-QSL card sebagai tanda pernah
berkomunikasi dengan stasiun SOTA di Gunung Gembes atau YBJ/JI-058 dan kami
tetep mengharap anda untuk menginputnya sebagai chaser di https://www.sotadata.org.uk/en/
serta sampai jumpa lagi di SOTA berikutnya, map SOTA ada di https://www.sotamaps.org/
silahkan anda membuka dan mencari tahu dimana saja titik SOTA barangkali dekat
dengan Station anda.... sampai jumpa lagi .. de YD3AXD...73 bye..bye..
e- QSL card Gunung Gembes
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1CRNN8DkGNIBp7aOsIJVdPEwIGBAobvuY
0 Komentar